Ada banyak definisi untuk dapat menjelaskan tentang arti komunitas dalam kontes sosiologis. Menurut Hillery (1955), ada empat pendekatan untuk menjawab definisi komunitas, yaitu (1) terbentuk dari sekelompok orang; (2) saling berinteraksi secara sosial di antara anggota kelompok itu; (3) berdasarkan adanya kesamaan kebutuhan atau tujuan dalam diri mereka atau di antara anggota kelompok yang lain; (4) adanya wilayah-wilayah individu yang terbuka untuk anggota kelompok yang lain, misalnya waktu. Jika melihat dari keempat pendekatan diatas pada dasarnya tidak ada perbedaan antara komunitas virtual dengan komunitas dalam konteks sosiologis. Karena dalam komunitas virtual itu sendiri keempat pendekatan itu sudah ada. Akan tetapi mungkin yang membedakan adalah cara mereka berinteraksi dalam komunitas serta gaya berkomunikasi mereka yang berbeda dengan komunitas lainnya dimana bahasa digantikan dengan simbol yang telah disepakati antar anggota komunitas.
Pengertian Komunitas Virtual
Di dalam suatu komunitas tentunya kita dapat share apa saja baik itu pengalaman sebagai salah satu contoh nya yang tentunya masih banyak lagi yang dapat di bagi atau berdiskusi tentang suatu masalah yang nyata atau yang terjadi di dalam kehidupan dunia virtual itu sendiri.Banyaknya orang bergabung di dalam dunia virtual itu dapat dikarenakan mereka sudah bosan dengan dunia nyata yang lebih virtual daripada dunia virtual itu sendiri maka mereka menciptakan dunia sendiri agar merasa nyaman.Sangat terasa manfaat internet untuk dunia komunikasi melalui dunia virtual dengan berbagai fasilitas yang di tawarkan hanya tinggal bagaimana cara memanfaatkan nya saja ke arah positif dan negatif nya.
Penemuan teknologi internet ini bisa disejajarkan dengan penemuan listrik dan mesin cetak, bahkan pengaruhnya mungkin lebih besar lagi dalam kehidupan kita sehari-hari pada era kekinian. Teknologi internet mampu menciptakan wahana dunia alternatif, yaitu: dunia virtual. Sebuah dunia instan yang plug and play, hanya dengan modal koneksi internet kita bisa muncul menjadi karakter dan sosok baru, yang sangat lain dibandingkan dengan sosok nya di dunia riil.Model interaksi pada komunitas dunia virtual tentu sangat beda di bandingkan dengan di dunia nyata, dan dengan mantra saktinya dunia virtual ini akan terus mereproduksi berbagai fenomena sosial, ekonomi dan politik dengan label virtual.
Yang jelas seiring dengan makin banyak dan bervariasinya content di internet serta meningkatnya para netter (baca: pengguna internet), maka semakin lama internet menjadi sebuah kebutuhan pokok, terutama untuk mencari informasi dan perkembangan kekinian untuk networking. Kelebihan internet sebagai sumber segala sumber informasi, dengan “mbah google” nya sudah tidak perlu disangsikan lagi. Bahkan perkembangan terakhir sebagai sarana virtual networking, dengan Facebook sebagai leader nya, seakan kita terbius dengan dunia virtual ini.
Facebook Sebagai Salah Satu Sarana Komunikasi Komunitas Virtual
Facebook adalah sebuah sarana sosial yang membantu masyarakat untuk berkomunikasi secara lebih effisien dengan teman-teman, keluarga dan teman sekerja. Perusahaan ini mengembangkan teknologi yang memudahkan dalam sharing informasi melewati social graph, digital mapping kehidupan real hubungan sosial manusia. Siapun boleh mendaftar di Facebook dan berinteraksi dengan orang-orang yang mereka kenal dalam lingkungan saling percaya.
Demam Facebook adalah kelanjutan dari keberhasilan situs komunitas Friendster yang berhasil menjaring 12 juta “registered users” atau sekitar 60% pengguna internet di Indonesia. Bahkan banyak pengguna Friendster yang melakukan migrasi ke Facebook karena layanan yang diberikan lebih lengkap dan mengikuti selera masyarakat. Facebook memiliki sederet fitur yang memungkinkan penggunanya berinteraksi langsung (real time), seperti chatting, tag foto, blog, game, dan update status ”what are you doing now” yang dinilai lebih keren dari Friendster.
Manfaat Dan Dampak Komunikasi Virtual
Manfaat Komunikasi Virtual
- Memecahkan persoalan materialisme dan konsumenisme. Lewat komunikasi virtual kita dapat mengetahui semua yang ada di dunia ini. Bila membutuhkan sebuah bacaan tidak perlu membeli surat kabar tapi cukup browsing internet.
- Mengurangi konflik sosial, ekonomi dan politik. Bila didunia nyata, interaksi individu sering memunculkan konflik sedangkan pada dunia maya munculnya konflik sangat sedikit sekali.
- Memecahkan persoalan kebebasan dan demokrasi. Cyberspace menjadi sebuah public sphere yang ideal dan tidak ditemukan dalam kehidupan nyata.
- Terbebas dari urban decay dan social disintegration. Persoalan kemacetan, kepadatan penduduk, sampah dapat dikurangi dengan kehidupan virtual.
Dampak Komunikasi Virtual
- Cyberspace menjadi penyalur hasrat seks, kejahatan, kedangkalan, sadisme
- Cyberspon, menjadi persoalan masa depa karena cyberspace tanpa identitas
- Cyberspace menjadi ajang kebrutalan semiotic
- Penggunaan internet yang berlebihan akan menjadikan seseorang menjadi over, dan jika berlanjut akan menjadi hyper.
(WAHYU DWI SEPTININGRUM / 153070206 / E)
sekalian dong mba, daftar pustakanya..:)
ReplyDeleteada bagusnya kalau diberi referensi atau daftar pustakanya, agar tulisan kita tidak dianggap plagiat :)
ReplyDelete